APERTURE
Aperture adalah lebar bukaan lensa. Terjemahan dalam bahasa indonesia adalah "bukaan" atau "bukaan diafragma". Penulisan dan ukuran yang dipakai adalah F per sekian, semisal F/4, Yang berarti lensa terbuka dengan diameter sebesar 1/4 dari focal lenght. Kalau dilanjutkan dari analogi sebelumnya dengan keran air maka besarnya aperture adalah seberapa lebar anda membuka keran air. Penerapannya pada kamera adalah sebagai berikut:
- Pada aperture lebar misalnya F2/8 lensa terbuka lebar dari cahaya yang ditangkap sensor lebih banyak
- Pada aperture sempit misalnya F/11 lensa terbuka sempit dan cahaya yang ditangkap sensor lebih sedikit.
Efek Pengaturan Aperture
Efek dari pengaturan aperture adalah Depth of Field (Dof), Semakin sempit aperture maka semakin dalam pula kertajaman gambar. Lebih lanjut mengenai Dof akan di perdalam pada bagian komposisi.
Baca Juga : Basic Fotografi Yang Harus Dikuasai
Iso (Sensitivitas)
Iso sebenarnya singkatan dari International Standardization Organization. Pada fotografi, istilah ini digunakan untuk tingkat kepekaan film/sensor terhadap cahaya. Istilah ini sama dengan ASA atau DIN pada foto analog (film).
Analogi ISO dalam fotografi adalah kuas untuk melukis. Semakin besar kuas maka semakin cepat melukis, semakin kecil kuas maka semakin halus/detail gambar yang di buat. Aplikasi pada kamera sebagai berikut:
- Pada ISO rendah, sensor lebih detail butuh waktu lebih lama untuk sensor menangkap gambar, tetapi gambar tertangkap maksimal.
- Pada ISO tinggi sensor lebih sensitif dengan waktu cepat bisa menangkap gambar namun akan terjadi penurunan kualitas detail gambar.
- ISO 100 untuk foto dengan banyak cahaya (outdoor, slow speed)
- ISO 200 untuk foto dengan kondisi cukup terang
- ISO 400 untuk foto dengan pencahayaan sedang (ruangan normal)
- ISO 800 Untuk foto indoor dengan cahaya agak redup
- ISO 1600 dst: untuk foto dengan kondisi cahaya kuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan kirim komentar atau pertanyaan jangan spam ntar di hapus