Selasa, 04 April 2017

Optimalisasi Picture Style Pada Kamera Digital

Picture Style 

Picture Style - Apakah anda pernah memotret orang tetapi warna kulitnya jadi merah? Atau pernah juga memotret buah-buahan berwarna terang tetapi hasilnya pucat. Kalau diurut-urut mungkin terjadi kesalahan saat mengatur Picture Style.

Pada kamera digital (kamera saku, DSLR, atau camera phone) umumnya terdapat menu yang berfungsi sebagai Picture Style. Merk kamera yang berbeda menggunakan istilah yang berbeda beda misalnya My Colors, Picture Control, Optimize Picture, dan Sebagainya


Picture Style
Picture Style Pada Kamera Canon


Menu ini digunakan untuk mengendalikan konversi citra yang ditangkap oleh sensor kamera (seperti Sharpening, Contrast, dan saturation) menjadi file akhir yang disimpan di memory card. Berikut beberapa pilihan dasar Picture Style :

No Effect atau Standard

Tidak ada efek khusus yang diterapkan, gambar kurang lebih sama dengan yang ditangkap oleh sensor. Sesuai untuk foto yang akan diolah lebih lanjut dengan Photo Editor.

Portrait atau Soft

Pada style ini setting saturation, contrast, dan sharpening diturunkan. Tepat digunakan untuk foto kulit manusia, karena akan mengurangi munculnya detail jerawat, kerut, dan sebagainya.

Vivid

Mode ini menaikkan saturation, contrast, dan sharpening pada gambar. Tepat untuk foto objek yang berwarna warni,semisal bunga dan buah-buahan. Hindari penggunaannya untuk memotret orang.

Grayscale.

Style ini mengubah foto menjadi hitam putih.Selain 4 Picture Style di atas, umumnya produsen kamera juga menampilkan beberapa pilihan Iain sesuai seri kameranya. Untuk kamera keluaran terbaru, banyak juga yang memberikan pilihan untuk membuat dan mengatur detail Picture Style sendiri sesuai kebutuhan sang fotografer.

keterangan istilah:
  • Sharpening: penajaman detail gambar
  • Contrast: selisih antara terang dan gelap
  • Saturation: intensitas tingkat warna

Rabu, 22 Maret 2017

penjelasan focal lenght dan white balance

FOCAL LENGTH

Focal length berarti jarak fokus lensa, atau sederhananya jarak dari lensa ke Sensor


Efek Pengaturan Focal Length

Pengaturan focal length menentukan bidang gambar yang tertangkap oleh kamera, atau sederhananya menentukan zoom dari kamera Anda. Pada focal length pendek, lensa menangkap area yang lebar. Pengaturan ini biasanya digunakan untuk mengambil foto pemandangan, dokumentasi dan sebagainya. Lensa dengan focal length pendek dikenal sebagai Lensa Wide Angle. Sedangkan pada focal length panjang, lensa menangkap area lebih terpusat. Pengaturan ini biasa digunakan untuk foto close up. Lensa dengan focal length panjang dikenal sebagai Lensa Tele (Telephoto).

Crop Factor 

Karena ukuran sensor APS-C dan DX lebih kecil dari dari full frame, hasil dari kamera APS-C akan seperti potongan dari hasil kamera Full Frame. Besarnya faktor potongan ini disebut crop factor, yaitu perbandingan diagoal referensi/ diagonal sensor. Crop factor untuk APS-C canon adalah 1,6 dan Dx nikon adalah 1.5. Efek crop faktor pada focal length. Gambar yang ditangkap oleh kamera APS-C dengan lensa 50mm akan sama seperti gambar ditangkap oleh kamera full frame dengan lensa 50x 1,6 =80 mm

White Balance 

 

White Balance (WB) adalah parameter yang digunakan untuk mengoreksi pengaruh warna pencahayaan, sehingga warna foto bisa tampil sebagaimana mestinya. Kesalahan pengaturan WB akan berakibat warna yang tidak alami. Beberapa setting WB yang lazim:

  • Auto WB diatur secara otomatis
  • Daylight Untuk kondisi sinar matahari
  • Cloudy untuk kondisi berawan 
  • Shade untuk lokasi teduh
  •  Flourescent untuk lampu tabung atau neon 
  • Tungsten untuk lampu bohlam disebut juga incandescent
Flash untuk pencahayaan dengan lampu flash tidak kondisi bisa terwakili oleh setting dasar WB kamera. Untuk pengaturan yang lebih detail Anda bisa menggunakan

  • Preset WB berdasarkan sampe foto warna putih atau abu-abu
  • Kelvin WB ditentukan dengan color temperature

Senin, 20 Maret 2017

Kenali Kamera Anda Sebelum Jepret-Jepret (aperture dan iso)

APERTURE

Aperture adalah lebar bukaan lensa. Terjemahan dalam bahasa indonesia adalah "bukaan" atau "bukaan diafragma". Penulisan dan ukuran yang dipakai adalah F per sekian, semisal F/4, Yang berarti lensa terbuka dengan diameter sebesar 1/4 dari focal lenght. Kalau dilanjutkan dari analogi sebelumnya dengan keran air maka besarnya aperture adalah seberapa lebar anda membuka keran air. Penerapannya pada kamera adalah sebagai berikut:

  • Pada aperture lebar misalnya F2/8 lensa terbuka lebar dari cahaya yang ditangkap sensor lebih banyak
  • Pada aperture sempit misalnya F/11 lensa terbuka sempit dan cahaya yang ditangkap sensor lebih sedikit.

Efek Pengaturan Aperture 

Efek dari pengaturan aperture adalah Depth of Field (Dof), Semakin sempit aperture maka semakin dalam pula kertajaman gambar. Lebih lanjut mengenai Dof akan di perdalam  pada bagian komposisi.

 Iso (Sensitivitas)

Iso sebenarnya singkatan dari International Standardization Organization. Pada fotografi, istilah ini digunakan untuk tingkat kepekaan film/sensor terhadap cahaya. Istilah ini sama dengan ASA atau DIN pada foto analog (film).

Analogi ISO dalam fotografi adalah kuas untuk melukis. Semakin besar kuas maka semakin cepat melukis, semakin kecil kuas maka semakin halus/detail gambar yang di buat. Aplikasi pada kamera sebagai berikut:
  • Pada ISO rendah, sensor lebih detail butuh waktu lebih lama untuk sensor menangkap gambar, tetapi gambar tertangkap maksimal.
  • Pada ISO tinggi sensor lebih sensitif dengan waktu cepat bisa menangkap gambar namun akan terjadi penurunan kualitas detail gambar.
Berikut acuan lazim untuk setting ISO (Jangan di jadikan patokan sesuai selera saja)
  • ISO 100 untuk foto dengan banyak cahaya (outdoor, slow speed)
  • ISO 200 untuk foto dengan kondisi cukup terang
  • ISO 400 untuk foto dengan pencahayaan sedang (ruangan normal)
  • ISO 800 Untuk foto indoor dengan cahaya agak redup
  • ISO 1600 dst: untuk foto dengan kondisi cahaya kuran

Efek Dengan Pengaturan ISO

Pada ISO tinggi akan muncl gangguan pada gambar seperti "beras tumpah" atau ketombe yang biasa disebut dengan noise. Setiap kamera memiliki karakter noise yang berbeda. Untuk kamera DSLR keluaran paling terbaru, Noise umumnya mulai merusak gambar pada ISO 1600. Untuk lebih detailnya silahkan di coba dengan kamera yang anda punya

Minggu, 19 Maret 2017

Kenali Kamera Anda Sebelum Jepret-Jepret

"Tak kenal maka tak sayang" Pepatah lama ini juga berlaku dalam fotografi. Untuk bisa menghasilkan foto yang lebih baik anda harus mengenalperalatan fotografi yang Anda gunakan, sehingga fungsi dan fitur yang tersedia bisa digunakan secara maksimal.

Untuk lebih cepat memahami setiap topik, saya sarankan anda menyiapkan kamera dan buku manual sebagai referensi. Setiap produsen dan seri kamera sering memiliki cara menyebut dan menampilkan menu yang berbeda-beda sehingga banyak hal yang harus Anda coba langsung di kamera dan dicocokkan dengan buku manual.

Baca Juga : Pengetahuan Dasar Fotografi (Aperture dan Iso)

PRINSIP DASAR KERJA KAMERA D-SLR 

kita akan membagi dasar kerja kamera D-SLR dalam 2 step: step pertama yaitu mengintip (viewing) dan step kedua menyimpan gambar (capture). 
cara kerja kamera DSLR
Prinsip dasar cara kerja Kamera DSLR


Pada step mengintip cahaya akan masuk melalui lensa aperture, kemudian ke prisma segilima prisma pentaprism. Oleh prisma citra dari objek diteruskan menuju viewfindev anda mengintip.Pada step menyimpan cermin ditarik keatas oleh mekanisme shutter. Sebagai akibatnya cahaya akan diteruskan langsung ke arah Sensor. Selanjutnya sensor akan mengubah cahaya menjadi data digital dan disimpan sebagai gambar.

SHUTTER SPEED


Shutter speed, atau di kenal juga sebagai Exposure Time, adalah lama waktu sensor kamera menerima cahaya/citra dari objek. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia baku adalah "kecepatan rana" satuan simbol yang dipakai untuk Shutter Speed adalah detik (atau lazim ditampilkan sepersekian detik).

Secara sederhana, proses penangkapan gambar ini adalah : shutter speed membuka gambar direkam oleh sensor shutter menutup. Lama waktu antara shutter membuka hinggaa menutup itulah yang di sebut dengan shutter speed .

Analogi yang sering di gunakan adalah keran air dan gelas, lama waktu keran terbuka mewakili shutter speed dan air mewakili jumlah cahaya. Pada Shutter Speed cepat, misalnya 1/100 detik, Jeda waktu terbukanya shutter sangat pendek, dan jumlah cahaya yang ditampung oleh sensor menjadi sedikit. Hasilnya adalah gambar yang lebih gelap.

shutter speed
Keran Air yang di analogikan Shutter Speed


Sedangkan dengan shutter speed yang lebih lambat (semisal 1/25 detik) jeda waktu menerima cahaya menjadi lebih panjang dan cahaya yang di tangkap sensor menjadi banyak. Hasilnya adalah gambar yang lebih terang.

Efek Pengaturan Speed
Selain mengatur jumlah cahaya yang ditangkap, pengaturan shutter speed juga menentukan tertangkap atau tidaknya pergerakaran (motion) dari objek. Pada shutter speed cepat, objek akan terlihat seperti tidak bergerak, atau sering disebut dengan "freezing" dan sebaliknya speed rendah objek akan terlihat kabur dan berbayang atau umumnya disebut dengan "motion blur".

Lanjutan kesini 

Sabtu, 18 Maret 2017

Alat Pembersih untuk Kamera dan Lensa



Jangan pernah gunakan alat pembersih untuk kamera dan lensa yang tidak di peruntukan khusus untuk kamera. Untuk perawatan kamera dan lensa, Anda baiknya memerlukan alat berikut beserta penjelesannya:
  • Blower 

Blower Untuk Kamera dan Lensa
Hindari untuk meniup perangkat fotografİ anda dengan mulut karena uap air yang dikandung pada tiupan Anda bisa memicu jamur dan karat. Gunakan blower untuk meniup debu atau serat pada permukaan alat.

Lenspen 

alat pembersih
Lenspen 

 

Alat berbentuk pulpen ini terdiri dari kuas dan permukaan pembersih, praktis tetapi sangat efektif dan aman. Ujung pembersihnya terbuat dari bahan karbon yang dirancang khusus unluk tidak menimbulkan gesekan yang membahayakan lensa.

Kertas Tisu Lensa 

Kertas Tisu Lensa

 

Kertas tisu khusus sekali pakai ini efektif dipakai, untuk membersihkan lensa dari kotoran yang beksifat cair Cocok digunakan apabila terdapat bekas minyak atau basah pada lensa atau filter.

Baca Juga : Jenis-Jenis Camera Digital

Lap Pembersih Kamera dan Lensa
alat pembersih
Lap Pembersih Kamera dan Lensa

Anda bisa menggunakan lap untuk membersihkan body kamera dan lehsa, tetapi bukan pada bagian opti/kacanya.

Karet Penghapus 

karet penghapus
Karet Penghapus

 

Terkadang pada batere tertutup karat atau minyak anda bisa menggunakan penghapus untuk membersihkan bagian kontak batere. Bahan ini tidak terlalu keras seperti amplas tetapi cukup efektif untuk membersihkan kontak




Penyimpanan Perangkat Fotografi



Musuh utama kamera dan Lensa adalah kelembapan. Uap air yang dikandung udara bisa menimbulkan munculnya Jamur dan karat. Untuk itu, simpanlah peralatan Anda pada tempat tertutup, dan tambahkan silika gel untuk menyerap uap air dari udara.

Banyak toko menjual Drybox yang dibuat khusus untuk keperluan penyimpanan ini tetapi. harganya cukup mahal Jika perlu menghemat budget anda bisa menggunakan plastic container (semacam tupperware) yang rapat dan menambahkan penyerap kelembapan "rechargeable" yang bisa anda beli di toko aksesoris foto. Cukup murah di banding dengan membeli dry box

 

Jumat, 17 Maret 2017

Sebelum Beli Kamera Digital Kenali Dahulu Jenis Kamera Digital

Jenis Kamera Digital - Dulu sewaktu pertama kali mau beli kamera digital atau D-SLR sepet bingung cara milih yang sesuai dengan isi kantong atau juga bingung milih merek apa yang paling sesuai dengan karakter saya, nah maka dari itu sebelum menentukan pilihan mau beli kamera apa ada baiknya kita bahas terlebih dahulu beberapa jenis kamera yang beredar di pasaran. Biar ga bingung nanti pada saat mau beli kamera jenis apa yang mau di beli, jadi sesuai dengan bugjet atau sesuai dengan fungsinya. Berikut beberapa tipenya:
  • Kamera saku

    compact camera
    Kamera Compact atau Kameera Saku

     

Disebut bisa juga compact camera atau point and shoot camera. Ukuran sensor kamera saku bervariasi dari 1/1.5 inch hingga 1/1.6 inch. Jenis kamera saku ini merupakan produk fotografi paling populer di pasaran, biasanya merupakan jenis kamera digital pertama yang dimiliki seseorang, walaupun ada juga yang langsung membeli kamera D-SLR karena ingin belajar langsung pakai kamera D-SLR. Kelebihan kamera ini terletak pada kemampuannya yang cukup baik, namun tetap berukuran kecil, ringan dan terjangkau harganya, atau bisa juga orang tidak mau di repotkan dengan ini itu semisalnya body yang berat harus gonta ganti lensa dan sebagainya.
kisaran umum harga kamera saku saat ini mulai dari 600 riburupiah hingga mencapai 5 juta rupiah atau bahkan lebih. beberapa merek yang biasanya dipilih adalah dari canon, lumix dari panasonic, dan coolpix dari nikon.

Baca Juga : Alat Pembersih Lensa Yang Recomended
  • Kamera D-SLR APS-C

    kamera DSLR APSC
    Canon DSLR APSC

     

D-SLR adalah singkatan dari Digital Single-Lens Refiex. kamera ini bekerja dengan menggunakan cermin untuk memantulkan citra dari lensa ke view finder (lubang intip)dan kemudian melipat cermin tersebut untuk mengarahkan agar citra jatuhnya ke sensor.
Sedangkan APS-C adalah singkatan untuk Advance Photo System-Classic, adalah merupakan istilah untuk ukuran sensor sekitar 25.1 x 16-7 mm, atau kurang lebih satu perdua dari luas ukuran klise film 35mm. Dengan Iuas sensor tersebut sudah cukup memadai dan harganya yang masih relatif terjangkau di kantong para fotografer pemula atau yang ingin belajar fotografi, format APS-C (atau disebut juga DX oleh Nikon) sebagai jenis kamera D-SLR paling populer saat ini dan paling banyak digunakan.
Harga dari kamera D-SLR jenis APS-C yang beredar di pasaran saat ini berkisar dari 4,8 jutaan untuk entry level dengan lensa kit, hingga kira-kira sekitar 13 jutaan untuk seri high-end tanpa lensa (dikenal sebagai: Body Only yang juga sering disingkat menjadi BO di forum-forum fotografer)
  • Kamera D-SLR Full Frame

Nama populernya adalah ‘Full Frame’ nama ini berasal dari ukuran sensor yang sama dengan film/klise Standar 35mm, yaitu 36 x 24 mm. Karena ukuran sensornya yang cukup besar, detail dan warna yang dihasilkan dari kamera full frame juga sangat memuaskan.Seluruh kamera D-SLR Full Frame yang beredar di pasaran saat ini termasuk dalam kamera kelas Professional. Harga yang ditawarkan juga cukup mahal, berkisar mulai 18juta (Canon5D Markll). Hingga 72 juta (nikon d3x), atau bahkan ada juga kamera full frame yang harganya mencapai 255 juta (leica S2P).
contoh ukuran sensor yang berbeda antara kamera merk satu dan yang lain
  • Kamera Four Third

Kamera D-SLR yang ada di pasaran biasanya berukuran besar dan berat, sementara itu kamera saku memiliki sensor yang lemah kurang bisa memenuhi kemauan para fotografer. Hal inilah yang mendorong beberapa pabrikan kamera untuk menciptakan produk yang bisa menjembatani keduanya, sehingga dibuatlah kamera format Four Third (dan juga Micro Four Third).
Jenis kamera ini memiliki sebutan Four Third ada alasannya lho, karena sensornya yang memiliki ukuran panjang dan lebar dengan perbandingan 4:3, pada umumnya sekitar sensornya 18 x 13.5mm. Ukuran ini sebenarnya lebih kecil dari kamera sensor ukuran APS-C, tetapi masih jauh lebih besar dibandingkan kamera saku.
  • Kamera Medium Format dan Large Format

Istilah medium format berlaku untuk kamera dengan sensor berukuran di atas 35mm. Sementara istilah
Large Format digunakan untuk sensor berukuran 4×5 inchi. Dua jenis kamera ini memiliki hasil yang luar biasa dan umumnya digunakan untuk kebutuhan pemotretan professional dengan detail tingkat tinggi, seperti untuk
poster, cover majalah, foto produk, modeling, dan sebagainya.
Anda tidak harus membeli kamera ini untuk menggunakannya. Saat ini ada banyak studio dan dealer di Jakarta yang menyediakan jasa rental kamera Medium Format.
kamera digital
Perbandingan Sensor Kamera DSLR

  • Kamera Action atau Action Cam

Ini dia jenis kamera terbaru yang baru muncul beberapa tahun kemarin, umumnya jenis action cam ini berukuran kecil dan mudah di operasikan. Fungsi dari kamera action ini pada dasarnya adalah untuk mengabadikan momen-momen dengan kondisi yang sulit untuk di ambil oleh kamera digital biasa. action cam ini memiliki sensor 1/2.3-inch yang sudah cukup mumpuni untuk urusan mengambil gambar. selain itu fitur yang menonjol  dari kamera lain adalah kamera ini bisa ditaruh dengan mudah ditempat-tempat yang sulit contohnya di atas helm motor. Ada beberapa merek terkenal yang memproduksi kamera action ini seperti Gopro, Brica, polaroid dan xiaomi yi.

Comments system

Disqus Shortname